Di tengah teriknya matahari dan sesaknya penumpang, saya mengamati sebuah adegan sederhana yang layaknya terjadi di jalanan yang sedang macet total. Seorang pedagang minuman tengah menjajakan dagangan dalam ember plastik berlapis kardus yang disesaki botal minuman beraneka kemasan. Sambil menjajakan barang dagangannya "Aqua, Mizone, Ale-ale,yang haus..yang haus..." demikian dia berjualan.
Kemudian muncul seorang Ibu berniat membeli Aqua gelas sambil menyerahkan koin Rp. 500. Pedagang itu dengan sigap mengambil segelas minuman dalam kemasan yang bermerek Aguaria. Dan itulah yang dia jual ke si Ibu tadi, padahal si Ibu sebelumnya meminta merek Aqua.
Lho aneh?
Kenapa si Ibu tidak protes waktu penjual itu memberikan Aguaria atau si ibu telah ditipu?
Tetapi, yang terjadi sebenarnya adalah si Ibu bermaksud membeli air minum dalam kemasan tanpa ambil pusing apapun mereknya. Dan ternyata Aqua sebagai sebuah brand telah mengalami pergeseran makna menjadi sebutan umum untuk sebuah produk air minum dalam kemasan. Alangkah hebatnya brand yang satu ini, sehingga bisa identik untuk seluruh produk yang sejenis.
Sama seperti brand Sanyo yang telah menjadi sebutan umum di daerah saya untuk produk pompa air. Padahal yang mereka gunakan belum tentu pompa air Sanyo. Itulah efek dari branding, sebuah poses untuk menggerakan konsumen atau masyarakat agar mengingat, tertarik dan setia untuk menggunakan sebuah entitas. Sebuah entitas, apapun bentuknya - dengan elemen behaviour, ekspresi dan komunikasi - baik berupa acara, organisasi, bahkan hingga negara bisa menjadi "manusia" yang berjalan kemana-mana dan memberikan manfaat yang sangat besar untuk kehidupan perusahaan.Dan karena dia menjadi seorang manusia, maka entitas memerlukan sebuah penampilan dan wajah yang menarik (visual branding). Visual branding ini terdiri dari logo dan kemasan. Tanpa visual branding yang baik, sebagai bagian dari elemen ekspresi, niscaya sebuah brand ibarat manusia buruk rupa atau pasaran (seperti trend mode fashion remaja jaman sekarang!)
Kembali pada Aqua vs Aguaria yang sebelumnya, kalau dilihat-lihat sepertinya logo Aguaria mengikuti logo dari produk Aqua.
Hmmm...saya kurang paham apa maksud "mencontek" logo Aqua untuk Aguaria. Dengan jenis produk yang sama, jelas bahwa Aguaria terkesan benar-benar meniru Aqua dan menjadi brand yang tidak menarik untuk dikembangkan menjadi perusahaan besar! Maka, saran saya : riaslah brand Anda dengan logo yang menarik, unik dan fleksibel, poster yang keren serta packaging yang mengejutkan. Dijamin, brand Anda akan selalu dikenal orang sepanjang masa!
Untuk melakukan pemesanan desain logo, website dan layout di RDPL, Anda dapat menghubungi : 0821 2087 2626 atau melalui email : marketing@roamsystem.com.
Tim kami akan dengan senang hati membantu menyelesaikan permasalahan desain komunikasi visual Anda.
Salam,
RDPL